Percaya
atau tidak, hambatan terbesar untuk mencapai puncak kesuksesan adalah diri
sendiri. Senjata paling ampuh yang
paling banyak kita gunakan untuk melegalisasi berbagai jenis kegagalan adalah
“EXCUSE” atau “ALASAN” atau “DALIH PEMBENARAN”.
“EXCUSE”
membuat kita menyerah dengan mudah, membuat kita merasa sah untuk menyerah,
membuat kita merasa terhormat ketika terhina, membuat kita merasa wajar untuk
gagal.
Banyak
yang tidak menyadari “EXCUSE” adalah virus yang mampu memandulkan kemampuan,
mematikan kreativitas, mengikis potensi, dan menghancurkan masa depan.
Jika
“EXCUSE” dipercaya sebagai suatu KEBENARAN, maka kita dengan mudah akan
menerima kegagalan dan ketidaksuksesan sebagai nasib, dan jika itu dibiarkan
terus menerus, maka kita tidak akan pernah sampai ke puncak kesuksesan, karena
setiap kali gagal, kita semakin pandai mencari pembenaran atas kegagalan yang
alami.
Semua
orang sukses dalam kehidupan ini mempunyai “EXCUSE” untuk gagal, tetapi mereka
memilih untuk mengabaikannya, mereka memilih untuk menaklukkannya, mereka
memilih untuk tidak gagal dan mencapai puncak kesuksesan.
Setelah
membaca kisah-kisah orang sukses, kita akan melihat sendiri bahwa sebenarnya
tidak ada alasan untuk tidak sukses, karena semua orang sukses juga mempunyai
“EXCUSE” yang sebagian atau seluruhnya sama dengan kita. Hanya saja mereka
memilih untuk menaklukkan semua hambatan, kesulitan, kekurangan dan tantangan
yang ada, bukan menjadikannya sebagai “EXCUSE”.
Semoga
saja, setelah membaca artikel ini kita akan menyadari bahwa, kalau akhirnya kita
“GAGAL” atau hidup biasa-biasa saja, itu bukan karena kita mempunyai “EXCUSE”
atau “ALASAN” melainkan karena kita memilih hidup demikian.
ORANG GAGAL MENCARI-CARI “ALASAN” UNTUK
BERHENTI,
ORANG SUKSES BERHENTI MENCARI-CARI
“ALASAN” (Isa Alamsyah)
Apakah kata mereka tentang “EXCUSE”
“He that is good for
making excuses is seldom good for anything else.” (Mereka yang bagus untuk
membuat ‘excuse’ jarang sekali bagus untuk melakukan hal lain. Benjamin Franklin-Tokoh pendiri Negara Amerika Serikat )
“Pessimism is an
excuse for not trying and a guarantee to a personal failure.” (Pesimisme adalah
‘excuse’ untuk tidak mencoba dan garansi untuk kegagalan diri sendiri. Bill Clinton-Presiden Amereka ke 42)
“There is no excuse
for not trying.” (Tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Barack Obama-Presiden Amerika)
“Don’t do what you’ll
have to find an excuse for.” (Jangan lakukan sesuatu yang pada akhirnya kamu
akan punya “excuse” untuk gagal.
“Justifying a fault
doubles it” (Pembenaran atas kesalahan membuat kesalahan menjadi dua kali
lipat.Peribahasa Perancis)
“we excuse our sloth
under the pretext of difficulty.” (Kita member alasan atas kemalasan dengan
kata kesulitan. Marcus Fabius Quintilian)
“Difficulty is the
excuse history never accepts.” (Kesukaran adalah alasan yang tidak pernah
diterima dalam sejarah. Edward R. Murrow)
“Succes is a tale of
obstacles overcome, and for every obstacle overcome, an excuse not used.”
Sukses adalah kisah ketika hambatan berhasil diatasi, dan setiap kali hambatan
diatasi berarti “excuse” tidak dipakai. Robert
brault)
“No one ever excused
his way to success.” (Tidak ada ‘excuse’ jika ingin menempuh jalan sukses. Dave Del Dotto)
“Whoever wants to be
a judge of human nature should study people’s excuses.” (Siapapun yang mau
belajar tentang sifat alamiah manusia, harus mempelajari ‘excuse’ yang diungkap
manusia. Hebbel)
“We have more ability
than will power, and it is often an excuse to ourselves that we imagine that
things are impossible.” (Kita mempunyai kemampuan yang lebih dari kekuatan
keinginan, dan seringkali ‘excuse’ pada diri kita membuat kita membayangkan
bahwa sesuatu itu tidak mungkin). Francois
de la Rochefoucauld (Yus)
Sumber : Buku “No Excuse !”-Isa
Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar