Pelaksanaan kurikulum 2013 membutuhkan dukungan
dari bermacam elemen pendidikan. Diantaranya, yang berkontribusi paling krusial
adalah guru. Mendikbud Mohammad Nuh menyebutkan empat aspek yang harus diberi
perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksaan kurikulum 2013
Pertama,
kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (kompetensi pedagogi/akademik).
Itu terkait dengan metodologi pembelajaran yang pada pelaksanaan uji kompetensi
guru (UKG) lalu baru mencapai nilai rata-rata 44,46.
Kedua,
kompetensi akademik (keilmuan). “Ini juga penting karena guru sesungguhnya
memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya,” tegas Nuh.
“Jika guru
hanya menguasai metode penyampaiannya tampa kemampuan akademik yang menjadi
tugas utama, peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa,”
lanjut dia.
Ketiga,
kompetensi social. Guru juga harus dipastikan memiliki kompetensi social.
Pasukan pendidik itu tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi
keilmuannya dengan baik, tetapi juga dituntut untuk secara social memiliki
kompetensi yang memadai. “Apa jadinya seorang guru yang asocial. Hubungan
dengan teman sejawat, peserta didik, maupun lingkungannya pasti tidak bagus,”
kata Nuh.
Keempat,
kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya
terdapat teladan yang diharapkan dapat dicontoh para siswa. Guru yang menjadi
ujung tombak penerapan kurikulum diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri
terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Bahkan,
menurut Nuh, kesiapan guru justru lebih penting dari pada pengembangan
kurikulum 2013. Sebab, kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik
agar mampu melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mereka
menerima materi pembelajaran dengan lebih baik.
Melalui
empat tujuan itu, siswa diharapkan memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan yang jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
produktif. “Di sinilah guru berperan besar mengimplementasikan tiap proses
belajar pada kurikulum 2013. Nanti guru dituntut tidak hanya cerdas, tapi juga
adaptif terhadap perubahan,” tegas Nuh. (Yus)
Sumber : Jawa Pos, kamis 6 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar